This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 23 November 2013

Bukti kebesaran Allah pada tulang ekor

Bukti kebesaran Allah pada tulang ekor




 “Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat” ( HR. Al Bukhari , Nomor : 4935 )

Belasan abad lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut dikemudian hari.

“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk” (QS. Yasin : 78-79).

Adalah Han Spemann, Ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio Organizer atau pengorganisir pertama.

Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan.


Han Spemann, Ilmuwan Jerman
Pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.

Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).

Dari sinilah beberapa unsure dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk.

- Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.

- Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa, limpa dan kulit luar.

- Sedangkan, Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai TULANG EKOR.

Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak ‘hancur’.

Dr. Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama 10 menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, profesor bidang histology dan pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.

Lebih dari itu berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya.

Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah disabdakan oleh Nabi berpuluh abad yang lalu.

“Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” (HR. al Bukhari, nomor 4935).

Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Muslim (nomor 2955),

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallâhu alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali.”

Dari petunjuk hadist di atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga”.

“Akan Kami tunjukkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami pada alam dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Fushshilat: 53)

http://www.arrahmah.com/read/2012/06/30/21300-bukti-kebesaran-allah-pada-tulang-ekor.html

Senin, 18 November 2013

Kamu Muslim kan? Kamu pasti pintar berbahasa Arab

Kamu Muslim kan? Kamu pasti pintar berbahasa Arab

Oleh: Ustadz Fuad Al Hazimi

Teringat beberapa tahun lalu saat saya kerja part time sebagai delivery man alias tukang antar alat-alat elektronik seperti TV, kulkas, mesin cuci dan alat elektronik lainnya. Saat itu saya mengantarkan beberapa buah televisi ke sebuah toko elektronik di sudut kota Sydney NSW. Seperti biasanya saya selalu menyalakan murottal untuk menemani saya seharian kerja di jalan.

Seorang anak muda berwajah Arab, salah satu pelayan di toko elektronik itu mendekati truk kami, seraya mengucapkan salam dengan penuh keramahan. Kami pun menjawab salamnya. Saat anak muda ini melongokkan kepalanya ke jendela sopir truk untuk berbicara dengan kami, sepertinya ia mendengar lantunan ayat-ayat Al Qur’an yang kami putar. Spontan dia berkata dalam bahasa Arab :
Inta muslim ? Laazim ta kee Arabiyyah …. Ahlan wasahlan
“Kamu muslim ? Kamu pasti lancar berbahasa Arab, selamat datang”

Saya kaget dengan pernyataannya tersebut, lalu saya bertanya :
“Kenapa kamu bisa berkata demikian ?”
Dengan santai dan tidak ada sedikit pun terlihat bahwa dia bermaksud mengejek atau menghina dia menjawab :
“Kitab suci kalian berbahasa Arab, setiap hari kalian membaca kitab suci kalian. bagaimana mungkin kalian tidak bisa bahasa Arab ? Lalu bagaimana kalian memahami kitab suci kalian ? Petunjuk kehidupan kalian ? Maaf saya keturunan Arab Libanon tetapi saya beragama Kristen”

Allaahu Akbar walillahil hamd ….. sebuah pukulan telak menghunjam ke dada saya. Orang Kristen ini berkata benar. Bagaimana mungkin orang Islam tidak bisa bahasa Arab sedangkan kitab sucinya berbahasa Arab ? Lalu bagaimana ia akan memahami kalaamullah itu ?

Tidak ada jalan untuk memahami Al Qur’an dan Sunnah kecuali dengan bahasa Arab. Sehingga tidak disangsikan lagi betapa pentingnya kedudukan bahasa Arab bagi Dien ini.

Allah Ta’ala berfirman :

Ø¥ِÙ†َّا Ø£َÙ†ْزَÙ„ْÙ†َاهُ Ù‚ُرْØ¢َÙ†ًا عَرَبِÙŠًّا Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَعْÙ‚ِÙ„ُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” ( QS. Yusuf : 2 )

Bahasa Arab memang bukan bahasa kaum Indonesia, tetapi bahasa Arab adalah bahasa Syari’ah dan bahasa Islam. Menjadi sangat naif jika kita sudah sangat berani mengambil sebuah vonis dalam masalah yang sangat rumit, penuh syubhat dan memerlukan perangkat ilmu yang sangat banyak tetapi kita tidak paham bahasa Arab. Masalah ini sudah menjadi perselisihan sejak zaman dulu dalam bab firoq. Dan kitab para ulama tentang masalah ini amatlah bertumpuk. Bagaimana akan memahami kitab2 itu tanpa bahasa Arab ?

Terkadang kita merasa ilmu kita sudah mampu menggapai pojok langit, padahal tangga untuk naik ke puncak menara pun kita tak punya. Besar pasak daripada tiang

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –rahimahullah- berkata :

“Bahasa Arab merupakan bagian dari Dienul Islam, sedangkan mempelajarinya adalah wajib. Karena memahami Al Qur’an dan Sunnah adalah wajib. Dan tidaklah seseorang bisa memahami Al Qur’an dan Sunnah kecuali dengan bahasa Arab dan sesungguhnya sesuatu perbuatan yang mana sebuah kewajiban tidak akan sempurna tanpa keberadaannya maka perbuatan itu pun wajib hukumnya.”

Adapun kewajiban ini ada sebagian orang yang wajib ‘ain (fardhu ‘ain) dan ada pula yang wajib kifayah (fardhu kifayah)

Inilah makna dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah dari Isa bin Yunus, dari Tsaur dari Umar bin Yazid,dia berkata :

“Umar bin Khattab menulis surat kepada Abu Musa Al Asy’ary –rodhiyallohu ‘anhuma- (yang isinya)”

“Amma ba’du, maka aku perintahkan kalian agar mempelajari dan mendalami Sunnah Nabi –shollallohu ‘alaihi wasallam-, pelajarilah Bahasa Arab dengan sungguh-sungguh serta pelajarilah juga I’rab Al Qur’an karena Al Qur’an adalah berbahasa Arab.”

Dalam hadits lain disebutkan dari Umar bin Khattab, beliau berkata :

“Pelajarilah bahasa arab karena bahasa arab adalah bagian dari dien kalian dan pelajarilah ilmu faraidh (pembagian waris) karena faraidh adalah bagian dari dien kalian.”

Inilah yang diperintahkan oleh Umar bin Khattab agar kaum muslimin mempelajari bahasa Arab dan hukum syari’ah secara mendalam yang dengan keduanya apa yang dibutuhkan umat akan terpenuhi. Karena di dalam dienul Islam mengandung perintah untuk memahami pendapat-pendapat ulama dan amalan-amalan mereka, sedangkan memahami bahasa Arab adalah jalan utama untuk memahami pendapat- pendapat itu, sedangkan memahami sunnah rasul adalah jalan untuk memahami amal-amal dalam dien ini. (Iqtidho’ Shirotil Mustaqim 1/207)

Imam Syu’bah juga berkata :

“Barangsiapa yang belajar hadits, akan tetapi dia tidak mengerti bahasa Arab, maka perumpamaan orang itu adalah ibarat orang yang memakai burnus (sejenis mantel yang bertudung kepala) akan tetapi dia tidak memiliki kepala.” (Al Jaami’ li Akhlaaqir Rowi, No. 1080, II/13)

Semoga setelah membaca tulisan ringan ini, kita termotivasi untuk segera mengembalikan kepala kita ke tubuh kita. Wallohu a'lam

Renungan

Renungan


Apakah Membaca Renungan Bermanfaat?

Tergantung renungan apa yang Anda baca.

“Tapi, kalau hanya merenung saja percuma?”

Masalahnya, saya tidak menyebutkan merenung SAJA. Tidak pernah ada kata “saja” atau “hanya”. Berpikirlah cerdas, jangan sampai dengan pikiran selintas kita menghilangkan atau melewatkan manfaat merenung yang luar biasa.
Manfaat membaca renungan itu sangat besar. Untuk keberhasilan Anda dalam bisnis, dalam karir, bahkan untuk akhirat pun merenung sangat bermanfaat.
Apa Itu Renungan?

Renungan pemikiran mendalam terhadap cerita, analogi, anekdot, atau peristiwa untuk mendapatkan hikmah tertentu. Jadi merenung berbeda dengan melamun. Ada hasil yang kita dapatkan dari renungan, yaitu berupa hikmah. Dan hikmah itu selalu baik.
Apa istimewanya hikmah yang kita dapatkan dari renungan? Kuncinya adalah hikmah yang kita dapatkan hasil pemikiran mendalam dari sebuah cerita, analogi, anekdot, atau peristiwa akan langsung masuk ke dalam qalbu kita. Proses mendapatkan hikmah dari renungan adalah sebuah momen AHA atau pencerahan yang tidak akan mudah dilupakan. Inilah yang menjadikan hikmah dari hasil renungan akan awet menempel pada qalbu kita.
Renungan Ada Di Al Quran

Jika kita perhatikan, dalam al Quran banyak sekali ayat-ayat bahan renungan. Kisah dan peristiwa masa lalu mendominasi Al Quran yang pasti syarat dengan hikmah nilai-nilai luhur.
Allah memerintahkan kita untuk merenungi (tadzabur) alam agar kita bisa menemukan tanda-tanda kebesar Allah,
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (QS An Nahl:12)
Banyak perumpaan (analogi) dalam Al Quran yang akan membawa kita menemukan banyak hikmah yang tida ternilai harganya.
Di sekitar kita pun, banyak yang bisa kita renungi dan kita dapatkan hikmahnya. Atau kita juga bisa mendapatkan hikmah dari renungan-renungan yang sudah dilakukan oleh orang lain.

Kamis, 14 November 2013

10 Muwasofat Tarbiyah

10 Muwasofat Tarbiyah

Al-Qur’an dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah Saw yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki oleh Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt.

Persepsi masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda, bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah, padahal itu hanyalah salah satu aspek yang harus lekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.

Bila disederhanakan, sekurang-kurangnya ada sepuluh profil atau ciri khas yang harus lekat pada pribadi muslim.

1. Salimul Aqidah

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam (QS 6:162).

Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

2. Shahihul Ibadah.

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: “shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq.

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat.

Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw ditutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman yang artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung (QS 68:4).

4. Qowiyyul Jismi.

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah (HR. Muslim).

5. Mutsaqqoful Fikri

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: “pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219).

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.
Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

6. Mujahadatul Linafsihi.

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatul linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu.

Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).

7. Harishun Ala Waqtihi.

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya.

Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu”. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.

Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi.

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.

Dengan kata lain, suatu urusan dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.

9. Qodirun Alal Kasbi.

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Kareitu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.

10. Nafi’un Lighoirihi.

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tidak mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.
Dalam kaitan inilah, Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).

Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.

Selasa, 12 November 2013

Kata-kata Mutiara Dari Seorang Bung Karno


Kata-kata Mutiara Dari Seorang Bung Karno


1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
2. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).
3. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
4. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.
5. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).
6. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
7. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).
8. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).
9. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).
10. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).
11. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ”Tuhan tidak merubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).
12. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).
13. “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).
14. “Aku Lebih suka lukisan Samudra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).
15. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

http://www.faktaterselubung.com/kata-kata-mutiara-dari-seorang-bung-karno

Kisah mujahid muda dan sang istri penyabar di tanah Iran


Kisah mujahid muda dan sang istri penyabar di tanah Iran

Ilustrasi
(Arrahmah.com) – Kisah nyata ini diceritakan oleh seorang anggota Harakah Ansar Iran (Kelompok Mujahidin Ahlus Sunnah wal Jamaah di Iran) melalui situs resminya, tentang seorang mujahid dan istrinya yang penyabar. Berikut kisahnya:

Saya akan menceritakan kepada kalian sebuah kisah yang indah tentang seorang mujahid muda ketika ia baru pertama kali bergabung di jajaran Mujahidin, beberapa tahun lalu. Tahukah kalian, ia adalah seorang mujahid yang cintanya terhadap Allah dan Jihad sangat besar. Ia berangkat untuk menunaikan kewajibannya pada saat Subuh setelah hari pernikahannya. Tetapi yang sangat luar biasa adalah apa yang istrinya katakan ketika ia hendak pergi. Sang istri mengatakan, “Aku akan senantiasa bersujud kepada Allah hingga engkau kembali atau jasadmu kembali.” Dengan dorongan semangat ini, ia meninggalkan kesenangan duniawi, demi sebuah hidup penuh kesulitan dan pengorbanan.

Pada suatu malam, pada saat perjalanannya dari satu kamp ke kamp yang lain, ia merelakan dirinya sendiri untuk mencari bantuan makanan di dekat desa terdekat untuk para sahabat mujahidin. Mengetuk pintu dari rumah ke rumah, ia disambut dengan sambutan yang sangat tidak ramah, setiap rumah hanya mengatakan kepadanya bahwa para Mujahidin itu tidak diterima di sini.

Pada saat ia tiba di rumah ke-10, ia mengangkat tangannya berdoa kepada Allah dan mengatakan “Ya Allah! Engkau adalah saksiku bahwa Aku hanya ingin mencari sisa makanan untuk saudara-saudaraku, sehingga kami bisa menunaikan kewajiban kami lebih baik lagi demi Engkau. Dan Engkau adalah Maha Pemberi, Maha Pemurah!”

Terkejutlah ia, rumah terakhir ini sangat menyambutnya dengan hangat. Sang pemilik menawarkan semua rotinya dan mengatakan, “Bagaimana mungkin keluargaku bisa tidur, sementara para tentara Allah kelaparan?” Dan kemudian dengan semua kantong penuh makanan, ia kembali dengan sangat gembira ke kamp yang jauhnya beberapa kilometer.

Namun, di belakangnya ia mendengar suara tangisan dan teriakan yang datang dari salah satu rumah di pinggiran desa itu. Segera ia meletakkan makannya di pinggir jalan dan masuk ke rumah itu untuk memeriksanya – tidak ada persiapan untuk apa yang akan dihadapi.

Di sana ia melihat 5 hingga 6 laki-laki memperkosa salah satu gadis desa itu.

“Hey!” ia berteriak tanpa ragu-ragu, mengagetkan geng pemerkosa itu. “Jika kalian tidak berhenti sekarang dan pergi, Aku akan membunuh kalian semua!” lanjutnya dengan pandangan tajam (yakin). Tetapi sebelum ia bisa mengambil pistol yang ada di pinggannya, salah satu dari para pemerkosa itu berada di ruangan lain, mengeluarkan pisau dan menikamnya di punggung dan kakinya – membuatnya tersungkur ke lantai.

Beruntungnya, meski dalam keadaan kalut, ia mampu mengeluarkan pistolnya dan menembaki semua pemerkosa itu (dengan rahmat Allah).

Dengan mengabaikan rasa sakitnya dan nyaris tak bisa berjalan, ia mengenakan pakaian gadis muda itu, mengambil makanannya, dan membawanya kembali ke desa dengan selamat. Dan sebelum ada orang tahu siapa yang telah menyelamatkan gadis muda itu, ia kembali ke kampnya.

Ketika ia kembali, dengan bajunya yang bersimbah darah, ia segera disambut oleh para Mujahidin dan menceritakan kepada mereka tentang peristiwa yang telah terjadi. Para Mujahidin terkejut dan terkagum padanya, bahwa mujahid muda yang belum berpengalaman ini mampu menangani geng pemerkosa itu sendirian.

Yang membuat bertambah kekaguman mereka adalah, pada saat itu mereka juga mengetahui bahwa ia baru saja menikah dan datang ke tanah Jihad ini sehari setelah pernikahannya. Komandan menghiburnya karena luka-luka yang ia derita, mendoakannya, dan mengirimnya kembali ke rumahnya untuk meluangkan waktu bersama istrinya hingga ia sembuh dari lukanya.

Setelah tidak melihat istrinya selama beberapa minggu setelah pernikahannya, ia mengatakan kepada saya (yang bercerita -pent) “Ketika Aku kembali ke rumah, ke istri saya, seakan Allah telah menempatkan cinta satu sama lain di hati kami. Kami tahu bahwa kami menikah untuk mencari ridho Allah, dan kami  akan membantu satu sama lain untuk membangun istana kami di Jannah, bersama.”

Kemudian, ia telah sembuh, Alhamdulillah, dan telah kembali untuk berjihad bersama istrinya yang penyabar yang mendukungnya dari rumah.

Semoga Allah memberikan kita Mujahidin seperti ikhwan ini, dan para istri seperti akhwat ini, Aamiin.

Oleh: Nasser Balochi

http://www.arrahmah.com/read/2013/01/02/25851-kisah-mujahid-muda-dan-sang-istri-penyabar-di-tanah-iran.html

Selasa, 05 November 2013

cerita budi


Solo Grenmol (part-1)
Aku kepengen sekali-sekali nyobo mlebu Grenmol mumpung ning Kota. Aku sakjane awam tenan karo lingkungan kota, rasane koyo mendadak ‘buta arah’
Tapi mumpung aku ning Solo, aku tetep wegah nyiak-nyiakne kesempatan! Aku pengen banget nyobo mampir mlebu Pasar sing hawane anyep, koyo sing diceritakne konco-koncoku.
Yowes sidane aku nekat lungo dewean tanpo didampingi konco dinggo penunjuk arah. Aku pengen membuktikan karo mereka yen aku iki gaul! Ora perlu lungo-lungo ndadak dikancani. Mangsane cah bayi po piye.. neng ngendi-ngendi ndadak didampingi karo cangkeme disumpeli Dot. Huft!

Aku langsung wae siap-siap! Adus gek barkui dandan mbois, kocomotonan, karo nganggo hasduk ben ngganteng. Ketmau ning njero pikiranku ki mung mbayangne pengen ndang tekan Grenmol gek foto-foto trus barkui nginep sedino turu ning kono.
Oh iyo! Lali aku yen ning Grenmol ki jarene hawane anyep. Kudu nganthongi korek ki ben anget, untung wae kelingan.

Perlengkapan kabeh uwis komplit! Jaket, topi baret, mi instan, kompor, karo tendo yen ndilalah sido nginep barang.
Okee! aku wes siap! Siap jalan-jalan ning Pasar Moderen!

Fiuuuuh~ panas tenan hawane metu seko omah.. Rasane koyo nyemplungke sirah ning mejikjer karo nyambi ngemut oncor..
Gek aku yo mendadak mulai bingung ki... Kudu mangkat lewat arah ngendi...
Yowis sidane aku nekat mlaku nganggo metode penalaran wae. Ngetutne banyu kalen sing mengalir..

Nah! Akhire aku wes tekan dalan gede!
Wes tekan dalan gede cah! Duh dadi pengen nangis..
Adoh tenan perjalananku. Untung wae karo tak sambi joging, dadi rodok cepet. Sepanjang perjalanan mboseni tenan, nganti sempet keturon aku pas joging..
Ning kene rame banget dalane, nganti meh nyebrang wae kudu siap nyali. Istilahe koyo berani menyebrang, berani mati! Lha piye meneh wong jaman saiki Bangjo yo jarang digagas.
Dengan perjuangan karo mental sing kuat, akhire aku isoh nyebrang! Lumayan gampang sih jebule, aku mau nyebrang karo nggendong kucing, dadi sing do ngebut mendadak wedi tenan yen arep nabrak aku.

Lah saiki aku bingung meneh, ngendi arah sing kudu tak lewati ben cepet tekan Grenmol..
Clingak-clinguk, akhire aku ketemu sopir Becak sing lagi manggrok ning ngarep bengkel. Lagi rileks karo ngrungoke suoro knalpot sing lagi digleyer-gleyer ning mburine.
Dengan sedikit menggeh-menggeh aku tekok karo Pak Becak. ‘Pak, kulo ajeng teng Grenmol lewate pundi nggih?’
Dengan suasana sing bising goro-goro suoro knalpot, Pak Becak pun menjawab. ‘HAAAH!?? OPO MAS!??’ jawabane ra santai banget, nganti idune muncrat! nganti rambutku teles kebes..
Gandeng suasana kurang mendukung dinggo tanya jawab, karo rambutku sing mendadak loro ati, yowes sidane aku lungo rasido nutukne tekon arah.

bingung.. kesel.. ngelak.. luwe.. jomblo sisan! Lengkap sudah penderitaanku..

Kluntang-klantung mlaku-mlaku ndilalahe aku ketemu Warung Es. Wah seneng tenan aku, jajan sik wae lah sisan leren.
Aku mlebu warung trus langsung disambut pelayane dengan nada sing Sok Kenal banget..
Duuuh.. bingung tenan aku karo menune, blas ramudeng koyo piye bentuke. Enek Ice Cream Vanilla, Ice Espresso Mocca, Ice Chocolate Oreo, Ice Deodorant, dll..
Saking suwene aku ra ndang pesen-pesen, Mase Pelayan marani aku. ‘Jadinya pesen apa Pak?’
Yowes tak jawab wae. ‘Pesen Es batu mas..’
Bingung tenan aku, daripada tiwas pesen nggon Menu jebule raenak. Pilih sing pasti-pasti wae lah daripada ujung-ujunge ra doyan malah Mubazir.

Rampung leren karo mbrakoti prongkolan Es, aku nglanjutne perjalananku. Yen iki aku kudu tekok dalan, wedine yen kesoren Grenmol selak tutup.
Pas tenan! ning perjalanan aku ketemu karo ibu-ibu PKK cacahe telu sing lagi ngobrol heboh dewe-dewe. Pas salah sijine enek sing mingkem, langsung tak parani tak tekoni..
‘Buk, nderek pirso, dalan arah Grenmol pundi nggih?’
Tiba-tiba kabeh langsung nyaut!
Ibuk 1: ‘oh Grenmol to mas? Njenengan mang bablas mangke prapatan pertama belok kiri sedurunge Salon, mlebet gang cilik trus...(bersambung)’
Durung rampung ngomong, Ibuk 2 nyaut: ‘anu wae mas, luwih gampang njenengan mang lewat...(bersambung)’
Langsung dipedot karo Ibuk 3: ‘lewat dalan gede mawon, bablas terus mengko sebrang dalan panggone, ketok kok Mas.. enek tulisan Solo Grenmol’
Saking bosene aku ngrungoke Ibu-ibu sing do heboh, aku sempet keturon angler banget...

Hmmm.. okelah! Petunjuk seko Ibuk 3 tak jupuk!
Aku balik arah, mlaku nglanjutne perjalanan..
(sempet keturon meneh goro-goro kekeselen)

.......akhirnyaaa......
Jeng jeng jeng jeng!!
Aku wes tekan ning ngarep Solo Grenmol cah! Wes tekan Grenmol cah!!
Wuiiiiiiih gede banget omahe! Gek rame akeh tamune, saking gedene nganti mobil do isoh mlebu kabeh.
Mendadak mbrebes mili.. aku copot sendal trus mlebu njangkahke sikilku siji-siji, karo rodok berirama poco-poco.
Waaaah gede tenan panggone, gek lampune akeh banget padang njingglang. Aku langsung kepikiran, iki mbayar pajek listrike piye ya.. awan-awan kok yo ngurupne lampu.
Hawane ki adem tenaaaan! Nganti masuk angin ndrodok awakku. Clingak-clinguk goleki wayer meh tak cilikne angine tapi kok yo raono..
Hawane ki koyo howo Gunung nggon Tawangmangu ngono kae hlo. Tapi sanajan aku masuk angin, tetep tak kuat2ke lah ben ketok britis..

Aku mubeng-mubeng neng lantai ngisor dewe, tak jelajahi siji2. Macem-macem dodolane, enek sing dodol kotang, cawet, pempres, thengkleng, gapuro, macem-macem lah pokoke..  Gek opo do ra isin ya, yen ono cah wedok sing tuku pakaian dalem ning kene.. ditontoni wong akeh banget. Marai roso penasaran dadi berkurang...
Kebayang aku.. Yen do nyobo-nyobo cawet, trus rasido dituku, dibalekne meneh... Duuh, opo ora mambuuu...
Lanjut perjalanan, aku ketemu tangga berjalan koyo ning Tivi-tivi sing do diarani Eskalator. Rasane pengen jane nyobo numpak eskalator.. tapi kok yo rodok wedi aku. Kepikiran yen pas tengah-tengah lagi mlaku, teko-teko eskalatore rusak terus piye midunku..
Yowis sidane aku rasido nyobo-nyobo, daripada enek opo-opo.

Aku pilih tetep ning lantai ngisor wae lah, mubeng-mubeng tak puas-puaske.. Sisan cepak-cepak golek panggon dinggo ngedekne tendo ning duwur mesin kasir.
Aku mulai golek-golek mesin kasir sing sepi tur ra rame. Soale ngisin-ngisini lah! Ngedekne tendo ning panggon rame.. ngko yen pas aku bobok trus do nginjeni aku sakpenake dewe yo aku wegah lah! Emang guwe Budi apaan........

Nah! Akhire aku entuk panggon sing sesuai karo kriteriaku! Sepi, ra patio rame, strategis, tinggi semampai, kulit sawo mateng. Tanpo bosa-basi, langsung wae aku siap-siap nyepakne tendo...

Lagi setengahe ngedekne tendo, teko-teko aku krungu sempritan banter banget! Tak inguk mburi, jebule Satpam.. Aku langsung mendadak kelingan sempritan jaman lomba 17 Agustusan! Yowes aku langsung cepet-cepetan ngedekne tendo, karo berharap ‘mugo-mugo menang! Ben entuk hadiah buku karo potelot!’

Tengah-tengah lagi asik.. teko-teko Satpame marani aku karo muni-muni nyeneni aku. Juuuh... salahku opo.. nek misale raoleh ngedekne tendo ning kene mbok yo ngomong.. malah main sebul sempritan! Marai anyel tok!
Ck! Yowes lah aku ngalah.. aku rasido nginep kene! Cukuptai banget durung opo-opo wes di ‘entul’ karo Satpam. Aku tak nonton kotak-kotak koyo nggon THR Sriwedari sing munggah mudun ditumpaki wong akeh weh! Karo keplok-keplok dolanan tas kresek tak uncal-uncalke.


15 menit berlalu...... Mulai bosen -____-


Mulai bingung aku, meh ngopo meneh..
Ning kene rame banget, isine wong sugih-sugih, ayu-ayu. Sikile ki do apik-apik, mulus-mulus.. nganti tak sawang siji-siji yo raenek sing gudiken. Aku yo jik penasaran ki, kabeh tak ulati karo berharap ketemu cah wedok sing pipine ono bekas keslomot Knalpot, syukur-syukur sing ijik anget lagi ditempleki odol.
Mungkin ora ya? Ning Grenmol enek mbak-mbak ayu, mlaku-mlaku numpak egrang karo sikile ngempit galon...

Aku mulai curiga... Kenopo kabeh wong sing nglewati aku mesti kok do nguya-nguyu dewe sih.. sok kenal banget! Emang ngopo sih yaaaa?? Salah po ning Grenmol klesotan ngemut dengkul karo tepuk Pramuka?? Haa??


Wektu wes arep surup. Aku kudu ndang mulih ki, ndak selak Grenmol tutup malah aku kekancing ning kene dewean, sedih..

Mubeng-mubeng nggoleki dalan metu kok yo ra ketemu-ketemu ya tapi, duh malah keblasuk..
Sakjane seko awal mlebu, aku wes brusaha ngapalne dalan nganti kelingan lho. Tapi goro-goro kilaf ra sengojo kedep, malah dadi lali kabeh.. Duuh, sedih. Aku jane pengen tekok uwong sih, tapi isin lah.. mosok isoh mlebu raisoh metu.

Wes keblasuk. Luwe. Ngelak. Bosen ngganteng. Mendadak wetengku mules sisan! Duh, lengkap sudah kepedihan ini....

Yoweslah sidane aku golek WC umum sek ning kono....
Sumpah mules banget! Selak rakuat aku. Wedi banget rasane yen ra ndang ditokne malah netes-netes ning lantai.
Clingak-clinguk.. akhire aku ketemu wc umum sing hawane rapatio adem. Langsung wae aku nyelakne ngising sek ning kono.
Rodok bingung karo bentuk WCne, iki aku kudu nganggo posisi piye.. mengkurep? Mlumah? Opo ngising nganggo posisi sikap lilin? Ash mboh lah selak kebelet, yowis aku tetep nganggo posisi tradisional wae.. ‘Ndodok’

Saking kemrungsunge, nganti lali aku durung ucul katok, mung gaco ndodok. Untunge ra keno katok, mung sebagian tok sing keclepretan, mung nylepret ning kelopak mata karo kornea. Tapi santai..... raup pisan biasane wes ilang og.

Sewindu berlalu, akhire aku wes rampung ngising! Lego banget aku! Horeeee~
Lah tapi enek halangan meneh ki aku.. Pas metu seko WC, arep mbayar tapi duitku 20 ewunan utuh, tak bayarke Mase sing jogo tapi raenek jujule.

Duh, piye no.. mendadak galau butuh belaian kasih..

Tapi sanajan ngganteng, untung aku cerdas! Yowes akhire aku balik mlebu WCmeneh, tak pekso ngising meneh nganti ping 19 ben pas bayare.

Huaaaaaaaah... lemes tenan awakku, rasane koyo isi wetengku entek resik.. mungkin lambungku barang yo katut metu ki mau.
Berhubung awakku wes lemes banget, wes ra kuat dinggo mubeng-mubeng golek dalan metu, yowis aku tekok karo Mase sing jogo WC wae lah.

Legooo.. Akhire aku wes metu seko Grenmol.
Sumpah lemes banget awakku, nganti dinggo kedep wae rakuat. Yen aku mulih mlaku meneh, isoh semaput ki. Clingak-clinguk golek Bis opo Angkuta yo ra ketemu-ketemu, yen arep numpak Taksi grogi aku.. mbayangke yen ning njero Taksi, wong loro tok karo Pak Sopir, gek tertutup ngono mobile... duh wedi yen di‘apak-apakne’ aku.
Mlaku-mlaku inguk-inguk trotoar, ndilalahe aku ketemu Pak Becak sing ndek mau nelesi rambutku... Hmm yowislah tak numpak Becak wae ben ndang cepet tekan omah. Selak semaput aku.
http://ceritabudi.blogspot.com/